top of page

Telat Gak Sih Ganti Profesi?

Umur udah mau kepala 3 terus mau ganti profesi masih mungkin gak sih? Kalau dibilang tidak ada kata terlambat ya memang mudah ya ngomongnya aja tapi pelaksanannya tidak semudah itu. Aku sebelum bekerja di Parentalk pengalaman aku bekerja kantoran hanya ketika aku magang di perusahaan PT. 3M Indonesia selama 3 bulan dan aku menjalani profesi modelling selama sekitar 8 tahunan sampai sekarang walaupun sekarang bisa dibilang tidak seaktif dulu. Sebelum aku ke inti permasalahan, aku cerita perjalanan profesi aku dulu lebih lengkap untuk kasih gambaran bahwa memang tidak semudah itu mengganti bahkan menemukan profesi atau passion baru.

Aku kuliah diploma (S1) mengambil jurusan kedokteran gigi atau FKG dan master (S2) jurusan magister manajemen konsentrasi di finansial namun kenyataannya aku tidak menyelesaikan tahap untuk koas yang istilahnya untuk mendapatkan izin praktek dan langsung melanjutkan diploma aku. Untuk profesi modelling sendiri aku jalani dari semenjak lulus SMA jadi ketika kuliah aku sekalian bekerja juga, profesi itu berjalan sampai aku lulus kuliah, hingga aku nikah, punya anak dan sekarang (tidak seaktif dulu). Aku tidak ingat kapan tepatnya tapi aku sudah mulai ingin melakukan hal yang lain, tidak di bidang 'FKG' aku maupun master degree aku, tapi yang jelas aku sudah tau bahwa aku tidak bisa lama-lama di profesi modelling karena aku tau value aku di bidang ini sampai mana.

Bisa dibilang aku ini salah jurusan kuliah karna aku suka sekali teori dan aku lemah di kerajinan tangan sedangkan seorang dokter gigi butuh keterampilan tangan jadi kebayang dulu kuliah kalo praktek bikin bentuk gigi itu sering banget nangisnya 🤣 (teman kampusku pasti tau deh hahaha). Di lubuk hati aku tau kalau ini bukan jalan aku. Flashback lagi lebih jauh dulu waktu kecil kalo ditanya cita-cita aku apa jawabnya "pembawa acara berita" dan sejak menyukai kegiatan membaca aku mulai tertarik dengan menulis , baru berani menulis hanya melalui diary. Dari SD aku sudah punya diary dan selalu penuh apa aja ditulis, diceritain di situ bahkan ulang tahun juga dihadiahin diary terus sama temenku. Baru berani nulis cerita SMA semenjak dikasih laptop dan itupun aku gak pernah berani nunjukkin ke siapa-siapa sampai temenku ga sengaja baca dan kaget kalo ceritanya itu menurut dia bagus banget seru dan minta dilanjutin 😆. Seneng banget terima pujian seperti itu apalagi dari orang yang suka baca buku, jadi pada intinya kesukaan menulis itu udah ada di diri aku dari zaman sekolah dulu dan kalo ditanya draftnya masih ada apa engga, sayang banget udah gak ada karna di laptop yang lama sudah rusak pula 😢

Nah, sekarang aku cerita suka dukanya dan sedikit tips untuk pindah profesi. Gak gampang tentunya pindah dari yang namanya comfort zone tapi sebagai manusia aku merasa kita butuh terus yang namanya pengembangan diri, semakin bertambah umur bukan berarti udah cukup belajar dan melakukan hal yang sama terus.. Kalau cerita yang aku dengar yaa mungkin bisa jadi kalau kamu terlahir dengan talenta bawaan lahir jago melukis ya akan terus melukis tapi di pertengahan pasti ingin mencoba entah itu teknik melukis lain, atau jenis art lainnya karena memang pada dasarnya manusia butuh sekali yang namanya evaluasi dan mengaktualisasikan diri.

Pengalamanku sendiri tentu sulit banget mau pindah profesi atau setidaknya hal kecil dulu deh disaat mencari hal apa yang ingin aku pelajari atau geluti selain modelling.. Aku sempat ikut workshop weaving, bikin craft, cari-cari sekolah literature atau jurnalis dan coba buka usaha kecil-kecilan yang gak cuma sekali aja aku coba dan tidak ada yang sreg di hati kecuali bisnis clothing line yang aku jalani bareng sahabat aku, Satsuma. Bahkan untuk menulis buku banyak banget draft-draft di laptop aku yang cuma didiemin gitu aja karna gak fokus mencoba cari yang lain. Setelah punya anak baru terbuka jalan yaitu mencoba memberanikan diri membuat blog karena pada saat melahirkan aku mengalami baby blues dan merasa aku harus doing something untuk bisa sejenak keluar dari dunia perbayian.

Aku suka banget baca buku dan ketika hamil aku banyak baca buku mengenai baby, parenting dan ikut kelas-kelas parenting. Dari situlah aku berani mencoba sharing pengalaman aku sebagai Ibu dan ilmu apa aja yang aku ketahui dari buku-buku yang aku baca. Selama 8 bulan aku terus menulis blog dan konsisten berbagi di Instagram khusus anak aku, Rapapa911 dan pada saat awal menulis blog aku sempat cerita ke suami bahwa aku pingin banget jadi content creator atau nulis-nulis artikel karena aku juga bisa kerja dari rumah dengan ketidakyakinan pula aku bilang, "tapi aku gak punya skill dan ga kuliah jurnalis sama sekali". Dari kalimat itu yang bikin aku sempet down tapi aku terus menulis dan coba tanya sana sini ada kah lowongan freelance writer sampai aku pun pernah coba kirim CV ke Parentalk saat Rapapa berusia 4 atau 5 bulan namun tidak ada feedback karena entah aku telat kirim atau memang belum sesuai apa yang mereka cari.

Perkiraan bulan Desember 2018 Parentalk membuka kembali lowongan dan aku perbarui CV, segera kirim via email. Gak nyangka di bulan Januari akhir terima balasan email dari Mba Nucha untuk membuat beberapa tugas, aku buat sesuai tenggat waktu dan mendapat panggilan kembali untuk interview. Jujur saat itu aku tidak merasa terlalu gugup karena aku sudah mulai berfikir bahwa jika rezeki dan jalan dari yang di atas maka aku akan mendapatkan pekerjaan ini, jadi ketika di interview aku jawab seadanya dan sejujurnya, lalu beberapa hari kemudian ternyata aku mendapat email dari Pakmin kalo I GOT THE JOB! Yay!

"When I began looking for my first teaching job, I thought it was similar to going on a date. I might like it, but it might not like me. Or it might like me, but I might not like it." -Haemin Sunim

Singkat cerita perjalanan aku untuk yakin dan menemukan passion itu termasuk lama yaitu kurang lebih 8 tahun dan passion yang terkadang kita gak sadarin atau kita terlalu underestimate kemampuan kita lah yang sebetulnya our true calling. Delapan tahun aku suka banget ngalamin stress, struggling trying to find out what I love to do and what I'm capable of doing, aku tapi yakin dan terus cari karena umur bukanlah batasan, ketika sekali aku tau apa yang aku lakukan aku melakukan hal itu perlahan-lahan dan terus berdoa minta petunjuk sama Allah plus: keep it on your mind because Universe will hear and help you! Like seriioussssllyyyy..

Sekarang mungkin aku mencintai kegiatan menulis dan pekerjaan ini tapi tidak menutup kemungkinan 5 tahun atau 10 tahun ke depan aku akan menjalani sesuatu yang berbeda karena selama ini aku merasakan bahwa sebagai manusia kita harus terus meng-upgrade dan mengembangkan diri.

Jadi, buat kamu yang masih gak tau atau merasa di jalur yang gak sesuai harus tetep positif dan terus cari! Udah gak nyaman pekerjaan kamu sekarang? terus menerus cari dan pelajari perlahan-lahan tanpa meninggalkan pekerjaan yang sekarang kalo kamu khawatir akan hilangnya pemasukan, cari komunitasnya, konsisten belajar dan coba terus berkarya, buang jauh komen negatif yang tidak membangun. Terus positive mind, yakin sama diri sendiri, afirmasi ke diri kamu bahwa kamu akan menemukan the right path dan jangan lupa berdoa!

Gimana? sudah memberikan sedikit pencerahankah? sudah berani coba? cerita yuk! Semoga sharing yang bukan parenting ini membantu 😌

Love,

Rolen R.Y

bottom of page