top of page

Tips Mencari Daycare

Pengalaman aku dalam pencaharian daycare susah-susah gampang , ya kayak cari jodoh atau mba lah 😆. Waktu itu aku minta waktu sekitar 2 minggu sama kantor sebelum memulai kerja karena aku masih perlu mencari daycare yang tepat untuk Rapapa. Nah selama mencari aku catat pertanyaan-pertanyaan yang selalu aku ajukan ke daycare, pertanyaan ini sebetulnya tergantung kebutuhan orang tua masing-masing tapi kurang lebih yang bisa umum ditanyakan adalah berikut:

Tanya Daycare

  1. Lokasi dekat atau tidak dengan lokasi salah satu tempat orang tua bekerja?

  2. Teacher atau nanny? bersertifikat kah?

  3. Rasio guru atau pengasuh pegang berapa anak?

  4. Apakah ada fasilitas CCTV? dan bisa diakses kah oleh orang tua?

  5. Jika anak sakit akan tidur di kamar yang berbeda atau bagaimana?

  6. Jadwal makan sehari berapa kali?

  7. Apakah ada biaya overtime jika telat menjemput? sampai jam berapa overtime ditentukan?

  8. Apakah berbasis montessori?

  9. Apa saja aktifitas selama di daycare? apakah berbeda setiap harinya?

  10. Bahasa apa yang digunakan selama di daycare?

  11. Apakah ada medikal cek dari dokter?

  12. Apakah ada edukasi agama?

  13. Kebersihan tempat tidur , seprei diganti berapa kali?

  14. Jika anak sedang GTM, bagaimana?

  15. Apakah ada report harian?

  16. Biaya?

Di atas adalah pertanyaan yang sudah aku ringkas dan sedikit aku jelasin yaa, menurut pengalamanku saat berkeliling survey daycare adalah lokasi merupakan hal yang penting karna jika terlalu jauh maka akan menghabiskan waktu yang lama hanya untuk menjemput anak berarti akan ada kemungkinan lebih tinggi untuk bayar overtime sekaligus membuang waktu yang bisa dihabiskan dengan anak setelah bekerja. Kebetulan aku rezeki nemu daycare yang dekat sekali dengan kantor hanya 5 menit, tambah rezeki lagi ternyata kantornya pindah sekarang hanya beda 3 rumah dengan daycare Rapapa hahahaha

Lalu apakah anak di pegang oleh Nanny? atau oleh Teacher? ada daycare yang anaknya di pegang oleh nanny atau pengasuh dan ada juga oleh teacher. Aku selalu menanyakan hal ini, apakah mereka ada sertifikat mengajar atau pendidikan. Rapapa di school-care diajar oleh teacher namun setelah sesi kelas berakhir akan diasuh oleh teacher sekaligus nanny di arena daycarenya.

Tidak lupa tanyakan satu pengasuh atau guru menghandle berapa anak, ada yang 1:4 dan ada yang kalau baru masuk karena masih adaptasi 1:1. Daycare Rapapa termasuk rasio anaknya banyak karena isinya sudah toddler semua dan bisa berjalan.

Mengenai fasilitas CCTV ada yang provide namun tidak bisa diakses oleh orang tua, jika seperti itu ditanyakan kembali apakah bisa minta video atau foto kegiatan anak selama disana. Daycare Rapapa tidak dapat diakses CCTV nya oleh orang tua yang sedang bekerja namun bisa dilihat dari ruangan tunggu orang tua karena daycare Rapapa gabung dengan sekolah.

Lalu jika anak sakit ditanyakan apakah mereka menyediakan kamar khusus untuk anak yang sakit karena ada daycare yang tidak menerima anak sakit atau boleh masuk dengan catatan suhu badan tidak terlalu tinggi. Daycare Rapapa tidak ada aturan khusus paling hanya harus di catat jadwal obat yang harus diminum oleh anak.

Jadwal makan perlu ditanya karna ada yang lengkap dari sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore dan makan malam. Rapapa hanya mendapatkan snack pagi karena masuk jam 8.30, makan siang dan snack sore jadi aku perlu bawa sarapan dan makan malam untuk Rapapa.

Waktu kerja orang tua dan lokasi penting dalam menentukan overtime ini, apakah kita pulang jam 5 sore atau suka pulang telat dan perjalanan menuju daycare macet, jadi penting untuk ditanya batasan waktu untuk anak diterima di daycare dan kalau lebih dari waktu yang ditentukan berapa biayanya. Rapapa sampai jam 6 batasnya kebetulan aku selalu on time karna kantor dekat dan komitmen kerjaan harus selesai jam 5.

Daycare Rapapa gabung dengan sekolah yang berbasis montessori jadi daycare nya pun begitu, aku ambil program yang sekalian sekolahnya. Kalau ini sih ga harus montessori ya tergantung orang tua masing-masing, setidaknya jelas apa program kegiatan anak selama di daycare, apakah ada kegiatan yang menstimulus kemampuan sensori motorik dll anak. Biasanya daycare yang sudah menyiapkan kegiatan perbulannya dan orang tua bisa dapat jadwal tersebut baik itu field trip dan kegiatan bermain di dalam daycare.

Aku selalu menanyakan perihal bahasa karna aku belajar untuk bilingual ke Rapapa, aku bicara sebisa mungkin english dan Ayahnya bahasa Indonesia. Rapapa menghabiskan waktu sehari lebih banyak di daycare jadi aku mencari yang sebisa mungkin menggunakan english. Ini juga tetap balik ke pilihan orang tua yaa, sekolah Rapapa menggunakan english namun ketika jadwal sekolah selesai dan masuk ke arena daycare bahasa Indonesia lebih sering digunakan.

Beberapa daycare ada yang menyediakan fasilitas untuk medical check up beberapa bulan sekali, biasanya hanya di cek yang umum-umum saja seperti perkembangan anak dari tinggi, berat dll. Tidak ada pun sebetulnya tidak masalah karena pasti orang tua rutin ke dokter anak untuk vaksin maupun cek perkembangan anaknya sendiri. Rapapa ada jadwal medical check up hari Kamis nanti dan ditanyakan oleh pihak sekolah apakah bersedia untuk memberikan vitamin A atau tidak.

Seperti remeh temeh ya tapi agama kan fondasi yang penting, aku biasanya bertanya apa pelajaran agama yang diajarkan, kebetulan daycare Rapapa hanya memberikan ilmu-ilmu dasar saja seperti berwudhu, berdoa sebelum makan dll. Di rumah jadi tugas aku untuk mengajarkan agar semuanya seimbang.

Ketika survey daycare pastikan lihat ke seluruh ruangan termasuk kamar tidur dan kasurnya untuk anak tidur siang. Boleh sekali ditanyakan berapa lama sepreinya diganti , apakah ada selimut, kalau anak yang masih baby apakah ada crib khusus dll.

Ini juga seperti pertanyaan yang sepele tapi penting sekali ditanya karena kita perlu tau bagaimana mereka menangani ketika anak kita yang sudah makan dan sedang GTM. Rata-rata sih jawabannya tidak dipaksa namun tetap dicoba untuk disuapi. Tapi menurut pengalamanku selama Rapapa di daycare, anak-anak malah banyak makannya ketika bareng-bareng teman, Rapapa jadi naik beratnya lumayan nih ;D

Nah rapot harian juga ditanya karena kita perlu tau apa saja yang dia makan, buang air berapa kali, lalu kegiatan hari itu apa. Biasanya aku bawa pulang rapot pas jemput Rapapa dan aku cek dia makan apa aja dan habis atau tidak.

Terakhir tentunya pertimbangan biaya. Daycare di Jakarta Selatan sesuai survey yang aku udah jalanin sih rata-rata berkisar 3 juta keatas dan biasanya ada biaya administrasi yang butuh dibayarkan sekali masuk, untuk biaya administrasi ada yang mahal ada yang masih manusiawi 😀

Tentunya harus bersabar dalam mencari daycare tambatan hati, ada yang bagus banget sistem dan fasilitasnya tapi biayanya mahal, ada yang sesuai dari biaya dan fasilitas tapi agak jauh dari kantor. Intinya ya harus berkompromi satu atau dua hal kriteria daycare idaman kita. Daycare yang aku pilih tidak menyediakan fasilitas CCTV yang bisa diakses orang tua, tidak ada kamar khusus anak sakit, rasio guru dan pengasuh dengan memegang anak yang lumayan banyak, jadwal makan yang tidak 5x sehari tapi sisanya sudah memenuhi kriteria aku. Kekurangan yang ada cukup aku akali dengan misalnya minta dikirimkan foto atau video kegiatan yang sedang dijalani, pastikan Rapapa sakit dibawain obatnya dari rumah, aku bawain lunch box dan dinner untuk makan di perjalanan pulang atau di rumah. Jadi kalau masih bisa kita atasi kekurangan yang ada dan sabar mencari aku rasa kamu akan mudah menemukan daycare yang tepat untuk Si Kecil dan Ibu! Semoga bermanfaat tips dari Mommy dan Rapapa 😌

Love,

Rolen R.Y

bottom of page