top of page

The Reasons Why We Have so Little Amount of Toys

Ini merupakan tempat bermain dan belajar serunya rapapa dan apa adanya sesuai di foto kalau mainan rapapa cuma 1 sling bag itu yang isinya ga sampai setengahnya. Foto berikutnya itu gambaran mainan yg rapapa punya, mainannya pun itu hampir semuanya kado, dibeliin keluarga dan ada kuda delman bekas mainan aku waktu kecil yg msh disimpan mamaku bahkan suka bawa pulang boneka tante nya kalau habis main😆.

Aku cuma beli mainan rapapa itu 3 mainan yang salah satunya rattle rabbit yg harganya bahkan cukup 20ribu saja.

Kenapa sih rapapa mainannya sedikit banget? Hampir terkadang ayahnya nawarin beli mainan terus tiap ke mall karena tau minim nya mainan rapapa dirumah😄. Alasannya sebetulnya karena aku menganut prinsip “less is more”. Kita terkadang ga bisa bedain antara butuh dan mau, kategori yang mau itu yang bikin kita spending uang berlebih dan barang yang sebenarnya ga kepakai jadi numpuk dirumah, hal ini berlaku sama perihal aku beli pakaian untuk diri aku dan rapapa. Aku cuma akan beli mainan yang sekiranya memang rapapa butuh pada tahap perkembangannya dan sebekum beli aku berfikir apakah mainan ini cukup edukatif? apakah tanpa membeli mainan ini aku bisa menggantinya denganbarang yg udh ada dirumah? Contohnya aku ga buang box kaleng bekas coklat ku karena bisa dipakai untuk mainan yang jd pembelajaran hearing sound buat rapapa tanpa aku beli satu set mainan drum atau alat musik lainnya. Lalu apakah mainan ini bisa berfungsi banyak? Contoh mudahnya stacking cups, aku beli karena bisa dipakai untuk mainan saat mandi, jadi alat belajar untuk menyusun, alat belajar mengenal istilah berat dan ringan dsb. Disaat less is more ini diterapkan rapapa juga jd lebih explore dan aware akan benda - benda di sekelilingnya sama seperti jika dibawa pergi insyallah jadi terbiasa untuk tidak selalu/identik dengan beli mainan. Aku juga ingin rapapa faham akan konsep menghargai, menjaga, memanfaatkan semaksimal mungkin dan bersyukur atas apa yang sudah dipunya karena banyaknya quantity mainan tidak menjamin anak menjadi lebih pintar atau lebih bahagia dibanding anak yang mainannya sedikit karena yang terpenting quality dimana org tua ikut aktif dan pay attention saat play and learn time dengan sang buah hati❤️.

Lalu kalau buku gmn? Aku lebih sangat open untuk rapapa beli buku dibandingkan mainan, aku selalu pisahkan budget untuk buku baru tiap bulannya untuk rapapa karena buku merupakan jendela dunia , edukatif, dan sarana bonding time yang perfect sekali antara orang tua dan anak. Thats why tiap corner atau ruangan dirumah aku selalu ada buku biar rapapa terbiasa terstimulate akan kehadiran buku.

Koleksi buku rapapa lbh banyak dari mainannya sampai aku sekarang yang bingung nata nya karena buku aku sendiri udah ngabisin laci - laci maupun rak yang ada, next project mau ingetin ayahnya kalau ada rak ikea di gudang yang dari rapapa blm lahir sampai sekarang belum dirakit biar bisa jd mini bookshelf untuk kamar rapapa🤗

Love,

Rapapa

bottom of page